Jumat, 16 November 2012

Malaikat Kecil di Kelas


Alkisah sang Umi dan Abi mendidik anaknya begitu baik, dalam bi’ah yang teramat kondusif. Waktu-waktu sang mujahid kecil lebih banyak dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat di dalam rumah, berinteraksi intens dengan al-Qur’an, menjauhi berbagai media hiburan apapun. Subhanallah, dia bagaikan cahaya dalam rumah itu. Begitu sholehnya. Lisannya tak banyak bicara, pandangannya pun terjaga. Umi mengelus dadanya lega, Ya Rabb alhamdulillah kau berikan qurata a’yun bagi kami. Waktu terus bergulir, anaknya beranjak remaja. Dia kelas satu SMP saat ini. Tapi tidak di SMP-IT seperti waktu SDnya. Jundi kecilnya masuk sebuah SMP favorit di kota tempat tinggalnya. Umi dan Abi yakin mujahid kecilnya bisa menjaga diri. Dia sudah kuat untuk membentengi dirinya dari berbagai pengaruh luar yang mungkin menggoda imannya.

moslem_familyKisah ini kudapatkan dari lingkaran cahayaku tiap pekan. Tentang seorang anak “malaikat” yang luar biasa. Murabbiku mulai bercerita dengan gayanya yang khas. Tentang anak sepasang aktivis da’wah.
Aku tersenyum mendengar kisah ini, tapi … tunggu sebentar ukh, ceritanya belum berakhir. Hingga satu waktu, sang Umi mengikuti acara rapat orang tua murid kelas mujahid kecilnya. Seorang ibu yang duduk di sebelahnya mengajaknya bicara.
Anak ibu siapa?
Sang Umi menjawab dengan kebanggaan yang tak kuasa disembunyikan, entahlah, mengingat mujahid kecilnya terkadang membuatnya sangat bangga, “Faris, bu.
Anak ibu?”
Oh…faris, yang malaikat kecil itu ya?”
Umi terhenyak, malaikat kecil??? Ibu tersebut merasakan kekagetan Umi, buru-buru dijelaskannya,”Iya, anak saya Doni sering cerita tentang Faris. Dia bilang ada malaikat dikelasku bu. Anaknya alim banget. Begitu sampai kekelas dia langsung duduk dan membuka Al-Qur’annya. Kalau belum bel, ga berhenti baca Qur’an bu. Keren kan. Trus istirahat, dia lebih banyak baca buku-buku Islam. Ga pernah maen kartu bareng aa, bororaah maen smack down-smack downan, maen games aja ga pernah. Pokoknya cool abiz. Trus ma anak perempuan japan banget deh Bu. Katanya si Doni japan itu jaga pandangan Bu. Jarang banyak bicara, waktunya terisi dengan sempurna.
Makanya anak saya dan teman-teman sekelasnya menyebut Faris, malaikat di kelasnya. Begitu terjaga, hingga teman-temannya segan untuk sekedar berbicara dengannya. Apalagi curhat atau ngajakin maen. Akhirnya Faris sering tampak kesepian dan sendiri. Soalnya Doni bilang, ga enak atuh bu, Doni mah malu and minder sama dia teh. Trus Faris juga da ga pernah cerita apa-apa, ngobrol aja jarang Bu. Padahal ya Bu, aa teh kagum sama dia. Pengen jadi kaya Faris, tapi aa tetep pengen gaul juga. Ga mungkin ya Bu? Aa jadi malaikat? Ke laut aja kali ya Bu.”
Ibunya Doni terus berbicara. Sepertinya memang sudah bawaan dari orok hobi bicarannya itu.
Umi masih terkaget-kaget. Rasanya seperti tersambar petir di siang hari.
Beruntung, rapat itu segera berakhir. Umi segera mencari tempat wudhu dan bergegas menuju mesjid. Matanya mulai memerah. Ya Rabb, apakah yang salah? Ia dan suaminya tidak pernah sedikitpun meniatkan anaknya menjadi sosok yang seperti itu. Meski ia faham ghuroba adalah hal yang mungkin terjadi pada seorang da’i. Umi mulai sesegukan, diambilnya Al-Qur’an dan mulai dibacanya untuk menenangkan diri. Sayup-sayup dari lantai bawah mesjid sekolah, didengarnya suara tilawah yang teramat dikenalnya.
Umi mengintip dari pagar lantai atas. Mujahid kecilnya sedang asyik dalam tilawahnya, sendirian di mesjid yang besar ini.
Umi mulai mengevaluasi diri, meski rasanya ingin segera ketemu abi dan menceritakan semua ini. Ada satu fase yang terlupakan dalam pola pembinaan keduanya. Bahwa tarbiyah membangun potensi anak sesuai dengan fitrahnya. Sesuai dengan usianya. Umi menyadari ia telah membentengi Faris dengan sistem imun yang kuat, tapi umi jarang mengingatkan Faris untuk menjadi kader yang muntijah ( produktif ). Yang kebaikannya menyebar pada orang lain, yang kehadirannya memberi manfaat bagi sekitarnya, yang kesholehannya menjadi kesholehan jama’I, bukan hanya kesholehan pribadi, dan yang menjadi manusia- manusia luar biasa dengan kemampuan komunikasi da’wah yang luar biasa. Bukan jamaah malaikat, tapi jamaah manusia.
Dihapusnya air matanya. Ada PR baru yang sangat besar untuk ia syurokan dengan Abinya. Bagaimana mengajarkan mujahid kecilnya berbaur tapi tidak lebur. Menjadikannya lebih mudah dijangkau oleh sekitarnya, mengajarkannya lebih banyak berbicara dalam rangkaian da’wah fardiyah dan mengajak sebanyak mungkin orang menuju surga Allah. Menjadikannya seorang remaja yang memang melewati berbagai fase perjalanan kehidupannya seiring fitrahnya. Mungkin satu waktu dia mengecengi seorang anak perempuan, mungkin satu waktu dia sangat ingin bermain games, atau menonton bersama teman-temannya. Umi tak ingin anaknya hanya bisa bersahabat dengan satu komunitas yang baik saja, umi ingin anaknya jadi kader tangguh yang mampu taklukan berbagai medan da’wah amah. Memiliki jaringan ukhuwah yang luas. Hamasahnya menggelora, ditatapnya mujahid kecilnya dari kejauhan. Sebuah kata terlontar dari bibirnya, Allahumaghfirlii, ya Rabb maafkan hamba. Anakku sayang, maafkan umi dan abi.
Aku ikut terhenyak. Entahlah, ada banyak rasa yang muncul dari hati ini mendengar kisah Faris. Sekejap, aku seolah berhadapan dengan binaan-binaanku. Bidadari-bidadari kecilku. Ya Rabb, sudahkah aku membina mereka dengan benar? Membangun potensi dan fitrah mereka dengan baik? Menjadikan mereka tetap dalam fitrah anak-anak seusianya, meski dengan nilai plus yang luar biasa dari sisi dien mereka.
Sekelebat ketakutan menghampiriku, sungguh aku harus lebih banyak belajar lagi tentang sasaran da’wahku. Memperhatikan psikologi perkembangan mereka. Menemani mereka melalui masa labil mereka sebagai seorang remaja. Da’wah sekolah SMP ini adalah sebuah fase awal perjalanan panjang da’wah thullaby. Aku tak ingin jundi-jundi kesayanganku hanya bertahan dalam jangka waktu yang singkat. Mereka harus lebih kuat bertahan dan bernafas panjang untuk istiqomah di jalan Al Haq ini.Aku tak ingin melahirkan traumatis-traumatis pembinaan Islam dalam diri mereka. Aku ingin mereka menjadi sosok yang merasakan indahnya Islam, kasih sayang dari mentor-mentornya, dan peningkatan kapasitas diri mereka sesuai fitrahnya.
Aku ingin membawa mereka menjadi bagian jamaah manusia, bukan jamaah malaikat. Mereka adalah remaja, kita tak mungkin menghapus fitrah mereka, kita hanya bisa membantu mereka mengendalikannya, menemani mereka melalui masa-masa sulitnya. Menjawab setiap pertanyaan mereka dengan kesabaran luar biasa. Dan terutama menjadikan mereka yang terbaik dari diri mereka sendiri. Tidak akan ada azsya-azsya kecil, yang begitu mirip dengan ku. Yang ada adalah mujahidah-mujahidah kecil dengan segala kekhasan dan potensi luar biasa dari diri mereka sendiri.
Kisah ini memulai evaluasi dan refleksi yang sangat panjang dari diriku selama hampir 9 tahun aku malang melintang di DS ini. Perbaikan pola pembinaan adalah suatu keniscayaan yang terus diupayakan. Untuk membina seorang kader muntijah, melalui fase yang tepat, membangun fitrah dan potensi yang hadir dalam dirinya.Untuk menjadi satu kekuatan da’wah bagi umat ini. Azzam baru bergelora dihatiku, karena aku adalah walid ( umi mereka di sekolah ), aku adalah syeik ( ustazah mereka di mentoring ), aku adalah qiyadah ( pemimpin mereka di DS ), dan terutama karena aku adalah sahabat mereka. Meski usiaku yang terpaut jauh dengan mereka. Asa ini takkan pernah hilang, menjadikan mereka amanah terbaik yang Allah titipkan padaku. Menjadi umi, ustadzah, qiyadah, dan sahabat terbaik bidadari- bidadari kecilku. Allahu Akbar !

Watak Berdasarkan Bulan Kelahiran

Foto: ==>> LIKE DULU BARU BACA <<==

Watak Berdasarkan Bulan Kelahiran

JANUARI

-Tenang dan berwibawa
- Suka berterus terang,Tidak suka basa-basi
- Pandai menyimpan rahasia, bisa dipercaya
- Disukai banyak orang karena selalu kelihatan ceria,Mandiri.

FEBRUARI

- Mempunyai hati yang tulus
- Perasaannya peka dan mudah tersinggung
- Senang dipuji
- Selalu menuruti apa yang diinginkannya
- Suka humor dan hormat pada siapa saja

MARET

- Baik hati dan suka menolong sesama.
- Suka kehidupan yang serba wah.
- Seleranya tinggi.
- Tidak tegaan
- Selalu memberi pada orang yang kesusahan.

APRIL

- Tidak mau mengalah dan selalu ingin menang sendiri
- Pembosan
- Senang dipuji
- Agak boros walau pandai mencari uang
- Otak cerdas namun tidak suka diperintah

MEI

- Pandai menguasai perasaan
- Pandai mengambil hati orang lain
- Punya selera tinggi,Senang kehidupan yang serba wah.
- Senang menunda pekerjaan.

JUNI

- Romantis dan suka menolong
- Tidak mempunyai pendirian tetap
- Suka berpikir yang muluk-muluk
- Mudah tersinggung bila perasaannya tersentuh
- Agak pemalas

JULI

- Senang berkhayal
- Kalau sudah marah, kata-katanya tajam
- Tidak mempunyai pendirian tetap
- Senang dipuji,Suka menolong pada sesama

AGUSTUS

- Mempunyai perasaan yang peka/halus
- Cepat tersinggung
- Suka mengkhayal dan berpikiran yang muluk-muluk
- Tidak mudah terpengaruh,Agak pemalas

SEPTEMBER

- Mudah tersinggung dan cepat naik darah
- Baik hati dan jujur
- Bisa menyimpan rahasia,Suka berfoya-foya
- Pandai menyimpan uang namun tidak pelit

OKTOBER

- Berjiwa besar dan mau mengalah
- Pandai bicara,Cerdas dan baik hati
- Memiliki tekad yang kuat,Tidak sabaran dan agak boros

NOVEMBER

- Tabah dan kuat dalam menghadapi segala cobaan
- Pandai mengerjakan setiap pekerjaan
- Pandai mengambil hati orang lain
- Agak pemalas dan suka menunda pekerjaan,Banyak berpikir

DESEMBER

- Mudah menaruh rasa percaya pada orang lain
- Kalau mengerjakan sesuatu suka tergesa-gesa
- Tidak mau mengalah (selalu ingin menang sendiri)
- Mudah terpengaruh,Jujur dan baik hati

SELANJUTNYA TENTANG APA ??
MOHON DI KOMENTAR OK !!



JANUARI

-Tenang dan berwibawa
- Suka berterus terang,Tidak suka basa-basi
- Pandai menyimpan rahasia, bisa dipercaya
- Disukai banyak orang karena selalu kelihatan ceria,Mandiri.

FEBRUARI

- Mempunyai hati yang tulus
- Perasaannya peka dan mudah tersinggung
- Senang dipuji
- Selalu menuruti apa yang diinginkannya
- Suka humor dan hormat pada siapa saja

MARET

- Baik hati dan suka menolong sesama.
- Suka kehidupan yang serba wah.
- Seleranya tinggi.
- Tidak tegaan
- Selalu memberi pada orang yang kesusahan.

APRIL

- Tidak mau mengalah dan selalu ingin menang sendiri
- Pembosan
- Senang dipuji
- Agak boros walau pandai mencari uang
- Otak cerdas namun tidak suka diperintah

MEI

- Pandai menguasai perasaan
- Pandai mengambil hati orang lain
- Punya selera tinggi,Senang kehidupan yang serba wah.
- Senang menunda pekerjaan.

JUNI

- Romantis dan suka menolong
- Tidak mempunyai pendirian tetap
- Suka berpikir yang muluk-muluk
- Mudah tersinggung bila perasaannya tersentuh
- Agak pemalas

JULI

- Senang berkhayal
- Kalau sudah marah, kata-katanya tajam
- Tidak mempunyai pendirian tetap
- Senang dipuji,Suka menolong pada sesama

AGUSTUS

- Mempunyai perasaan yang peka/halus
- Cepat tersinggung
- Suka mengkhayal dan berpikiran yang muluk-muluk
- Tidak mudah terpengaruh,Agak pemalas

SEPTEMBER

- Mudah tersinggung dan cepat naik darah
- Baik hati dan jujur
- Bisa menyimpan rahasia,Suka berfoya-foya
- Pandai menyimpan uang namun tidak pelit

OKTOBER

- Berjiwa besar dan mau mengalah
- Pandai bicara,Cerdas dan baik hati
- Memiliki tekad yang kuat,Tidak sabaran dan agak boros

NOVEMBER

- Tabah dan kuat dalam menghadapi segala cobaan
- Pandai mengerjakan setiap pekerjaan
- Pandai mengambil hati orang lain
- Agak pemalas dan suka menunda pekerjaan,Banyak berpikir

DESEMBER

- Mudah menaruh rasa percaya pada orang lain
- Kalau mengerjakan sesuatu suka tergesa-gesa
- Tidak mau mengalah (selalu ingin menang sendiri)
- Mudah terpengaruh,Jujur dan baik hati

SELANJUTNYA TENTANG APA ??
MOHON DI KOMENTAR OK !!


Jumat, 09 November 2012

Kisah Sedih Gajah Oskar Schell



"Apa kamu tahu bahwa para ilmuwan pernah beranggapan bahwa gajah punya esp?
"Maksudmu E.S.P? Extrasensory Perception atau indra keenam?"
"Omong-omong, gajah bisa menetapkan pertemuan di lokasi-lokasi yang sangat jauh, dan mereka tahu akan ada di mana teman-teman dan musuh-musuh mereka, dan mereka bisa menemukan air tanpa memerlukan petunjuk geologis. Tidak ada yang tahu bagaimana mereka bisa melakukan semua itu. Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?"
"Entahlah."
"Bagaimana mereka melakukan itu?"
"Itu?"
"Bagaimana mereka bisa menetapkan tempat pertemuan kalau mereka tidak punya E.S.P?"
"Kau bertanya kepadaku?"
"Ya."
"Aku tidak tahu."
"Kamu ingin tahu?"
"Tentu."
"Sangat?"
"Tentu."
"Mereka saling memanggil dengan suara yang sangat, sangat, sangat, sangat dalam, jauh lebih dalam daripada yang bisa didengar oleh manusia. Mereka saling bicara. Keren sekali,  kan?
"Betul."
Aku memakan sebutir stroberi.
"Ada seorang perempuan yang menghabiskan beberapa tahun terakhir di Kongo atau entah di mana. Dia merekam semua panggilan gajah dan mengumpulkannnya di sebuah perpustakaan yang sangat besar. Setahun terakhir ini, dia memutarnya."
"Memutarnya?"
"Untuk para gajah itu."
"Kenapa?"
Aku cinta caranya bertanya kenapa.
"Seperti yang mungkin kamu sudah tahu, gajah punya ingatan yang jauh, jauh lebih tajam daripada mamalia lainnya."
"Ya, sepertinya aku tahu soal itu."
"Jadi, perempuan ini ingin melihat sebagus apa ingatan mereka sebenarnya. Dia memutar panggilan seekor musuh yang direkam beberapa tahun yang lalu -sebuah panggilan yang hanya mereka dengar sekali- dan mereka panik, kadang-kadang mereka berlarian. Mereka masih ingat ratusan panggilan. Ribuan. Mungkin bahkan tidak terbatas. Itu menarik, kan?"
"Ya."
"Karena yang betul-betul menarik adalah waktu dia memutar panggilan seekor gajah yang sudah mati untuk anggota keluarganya."
"Dan?"
"Mereka ingat."
"Apa yang mereka lakukan?"
"Mereka menghampiri pengeras suara. Aku penasaran dengan perasaan mereka. Saat mereka mendengar suara saudara mereka yang sudah mati, apakah mereka mendekati jeep dengan perasaan cinta? Atau ketakutan? Atau kemarahan?"
- Cuplikan dialog antara Oskar Schell dan Abby Black dalam novel Extremely Loud and Incredibly Close , karya Jonathan Safran Foer. Cuplikan ini diketik ulang dari versi Indonesia, hasil terjemahan Antie Nugrahani (terbitan Mahda Books).
 Extremely Loud and Incredibly Close adalah kisah seorang anak bernama Oskar Schell yang kehilangan ayahnya dalam peristiwa 9/11. Dua tahun semenjak peristiwa tersebut, Oskar menjadi seorang anak yang paranoid. Dia tidak bisa naik elevator, masuk ke dalam kereta api bawah tanah, atau bepergian jauh... karena dia takut akan ada serangan teroris. Pada suatu hari, dia menemukan sebuah amplop berisi kunci di dalam kloset ayahnya. Di amplop itu tertulis "Black".

Sewaktu ayahnya masih hidup, Oskar dan ayahnya suka melakukan permainan mencari harta karun, sehingga Oskar berpikir bahwa ini adalah petunjuk harta karun lain yang disampaikan oleh ayahnya. Kemudian, Oskar memutuskan untuk mencari lubang kunci mana yang sesuai dengan kunci tersebut. Untuk bisa menyelesaikan hal ini, dia bertekad untuk menghubungi semua orang di kota New York yang nama keluarganya adalah Black.

Oskar menceritakan kisah tentang gajah ini kepada Abby Black, yang ditemuinya setelah dia gagal bertemu dengan Aaron Black. Bab ini cukup sedih karena Oskar adalah seorang anak berumur 12 tahun yang bercerita dengan sangat polos, tanpa menyadari bahwa dia sedikit menceritakan tentang perasaannya sendiri yang ditinggal mati oleh ayahnya.

Apakah perilaku gajah ini dapat dijadikan sebuah analogi bagi reaksi manusia yang ditinggal mati oleh significant other-nya? Entahlah. Tapi saya memang merasakan nuansa kesedihan dalam bagaimana Oskar menceritakan kisah ini. Kesedihan yang halus, bukan berupa teriakan keras "saya sedang sedih loh dan kamu harus tahu itu!". Terkadang, sesuatu yang disampaikan secara halus bisa lebih menyentuh dibandingkan dengan sesuatu yang disampaikan secara gamblang.

P.S.: "Seorang perempuan yang menghabiskan beberapa tahun terakhir di Kongo atau entah di mana" yang disebut oleh Oskar adalah Katy Payne, yang melakukan riset panjang dalam Elephant Listening Project. Dalam novel ini, terdapat gambar gajah yang meneteskan air mata. Kenyataannya memang benar bahwa gajah bisa melakukan hal itu, tapi belum bisa dipastikan apakah mereka mengeluarkan air mata untuk mengekspresikan emosi atau untuk membersihkan debu.

The Amazing Child …(subhanallah…sungguh menakjubkan!)

 
by Doktor Sayid Muhammad Husein Thabathaba’i

Anak termuda yang hafal seluruh Al Quran, penerjemah Al Quran termuda dan pelajar Hauzah Ilmiah Qom yang paling belia. Anak pertama yang mampu menyampaikan semua keinginan dan percakapannya sehari-hari dengan menggunakan ayat-ayat suci Al Quran. Anak pertama yang berhasil menghafal seluruh Al Quran dengan metode isyarat. Anak pertama yang bisa dengan mudah menghubungkan satu ayat dengan lainnya dan menafsirkan ayat Al Quran dengan cara itu. Anak pertama yang dapat menjawab semua pertanyaan dengan menggunakan ayat-ayat suci Al Quran. Anak pertama dari negeri Iran yang berhasil memperoleh titel Doktor kehormatan dari salah satu universitas Inggris di usianya yang ketujuh
VCD ini menjadi bukti bagi mereka yang ragu akan keagungan para penghafal Al Qur’an .
Suasana dalam ruangan itu mendadak hening …para syaikh, hafidz, mufassir & jamaah lainnya menahan pembicaraan. Perhatian mereka tertuju pada sosok bocah yang sedang duduk bersila dengan tenang …dihadapan mereka .
Tatapan matanya yang bulat & jernih menyapu ratusan hadirin yg berjubel ….wajahnya yg polos tampak berseri…memancark an kharisma yg kuat ….senyumnya tipis membuat gemas siapapun yg memandang .
Ya bocah itu bukan bocah biasa…sejak beberapa bulan terakhir …ia menjadi buah bibir kaum muslimin Iran . Dalam usianya yg masih balita ( 5 thn ) ia sudah hafal Al Quran beserta maknanya .
Bahkan dalam kesehariannya ia berbicara dengan bahasa Al Quran.
Namanya Muhammad Husein bin Thoba Thoba’i .
Di depan namanya ada kata Sayyid….itu artinya ia termasuk salah satu
Zurriyat Rasululloh ….orang2 menjuluki The Amazing Child …Si Bocah Ajaib .
Duduk di sampingnya adalah sang Ayah …Sayyid Thoba Thoba’i …sedang berbicara …
Seperti saudara2 ketahui…anak saya telah hafal Al Quran di usia balita lengkap dgn terjemahannya.
Kami mengajarkan Al Quran sejak ia berumur 2 tahun 4 bulan …sebagian kami sendiri yang mengajarkannya …dan sebagian yang lain …..dia menguasai sendiri …..misalnya berbicara dgn bahasa Al Quran ….Alhamdulillah dia bisa dgn sendirinya . Ia selalu berbicara dgn bahasa Al Quran baik di dalam rumah maupun di luar rumah . Jika dibacakan sebuah kalimat dari Al Quran …ia mampu menjelaskan bahwa kalimat itu ada dalam surah ini …ayat sekian …juz sekian & berada di halaman sekian . Ia juga hafal tulisan yang berada diawal halaman & 5 halaman berikutnya .
Bahkan ia hafal kalimat atau ayat2 yg serupa secara lafadz & maknanya …
( Allohu Akbar !….echost )
Sekarang ….saudara dapat bertanya langsung kepadanya tentang suatu ayat …
dan tanyakan itu surah apa ….ayat berapa & di juz berapa …….
Atau bacakan kepadanya suatu terjemahan ayat ….lalu minta kepadanya untuk menyebutkan ayatnya atau menanyakan suatu tema dalam Al Quran …..
Insya Alloh …ia dapat menjelaskannya .
Seorang jama’ah langsung mengangkat tangannya …tanpa dipersilahkan lebih lanjut ia bertanya dengan membaca sebuah ayat ….lantas sang ayah membacakan kembali ayat tsb kepada Husein …..
“Wa atainahul hukma shabiyya …ayat ini di surat apa ? ” tanya sang ayah …
dengan spontan Husein menjawab :
” Surah Maryam “
” Juz berapa ? “
” Juz ke 16 “
” Terletak dihalaman berapa dalam surah Maryam ? “
” Dihalaman pertama “
” Apa arti ayat tsb ? “
” Dan kami telah anugerahkan hukum kepadanya ketika masih dalam gendongan “
” Ahsantum ! ….Bagus ! ” kata sang ayah …..” Sekarang bacalah beberapa ayat setelahnya ” perintah sang ayah .
Maka si bocah meneruskannya hingga 3 surah selanjutnya ……..untaian firman Alloh itu mengalir lancar dari bibirnya.suaranya jernih …lafadznya fasih …hadirin menahan nafasnya .
Sang ayah kembali bertanya : ” Dalam Al Quran terdapat ayat yg menyebutkan bahwa Nabi Isa yg masih bayi berdialog dengan umat seperti orang dewasa …Nah ayat ini ada di surah apa ? “
” Di surah Ali Imron Juz ke 3 “
” Sebutkan ayatnya ” kata sang ayah
Sayyid Husein membacanya dgn lancar …dilanjutkan dgn artinya .
Lalu Sayyid Thoba Thoba’I kembali memuji putranya :
” Bagus , semoga Alloh memberkatimu “
Sementara itu seorang guru membacakan surah Al Qur’an yang kemudian dibacakan kembali oleh sang ayah .
” Wakhfidh lahuma janahadz dzulli ….ayat itu ada di surah apa ? ” tanya sang ayah .
Tanpa berfikir panjang Sayyid Husein menjawab : ” Al Isro “
” Juz berapa ? “
” Ke 15 “
” Dihalaman berapa ? “
” Ke 3 “
” Sekarang ucapkan artinya “
” Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dgn penuh kesayangan
dan ucapkanlah : Wahai Tuhanku kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil ” ( Al Isro : 24 )
” Lanjutkan ayat2 berikutnya ” pinta sang ayah lagi .
Lagi2 dgn suaranya yang jernih , ia membacakan surah Al Isro hingga 2 ayat berikutnya .
Hadirin mulai tidak tenang …mereka terus menerus mengucapkan lafadz takjub
” Masya Allooooh ” .
Pertanyaan tak berhenti sampai disitu …hadirin semakin penasaran …seseorang yg tampaknya sengaja datang dari jauh …sengaja datang hanya untuk melihat keajaiban itu .
Ia bertanya berdasarkan ayat Al Qur’an yg ia buka secara acak .
” Wahai sayyid , surah apakah yg saya bacakan ini ….
Tsumma qila lahum aina ma kuntum tusyrikun ? “
” Az Zumar ” kata sayyid Husein sambil tersenyum
” Juz berapa ? “
” Ke 24 “
” Di halaman berapa dalam Az Zumar ? “
” 8 “
” Apa arti kata Zumaro ? “
” Berbondong – Bondong “
” Bacalah kembali ayat tadi & lanjutkan dgn ayat berikutnya “
Dengan lancar Sayyid Husein membaca ayat tsb ….dan semua orang terpana.
Sosok bocah ini seakan bersinar …menerangi hati kaum muslimin yg hadir ….
ia memancarkan kharisma & kewibawaan …yang membuat orang lain mencintai dia .
Diantara hadirin …ada yg menitikkan air mata krn haru ….ada pula yg sibuk membolak balik Al Quran untuk mencocokkan apa yg diucapkan si bocah .
Kembali seorang jama’ah yg ahli computer bertanya :
” Di dalam Al Qur’an terdapat angka 3, 4, 5 & 6 …nah surat apa & ayat berapa itu ? “
Seperti komputer canggih …tanpa berfikir lagi Sayyid Husein menjawab yg artinya :
” Nanti ( ada orang yg akan ) mengatakan ( jumlah mereka ) adalah 3 orang , yang ke 4 adalah anjingnya & mengatakan ( jumlah mereka ) adalah 5 orang , yang ke 6 adalah anjingnya . ( Al Kahfi : 22 ) .
Mendengar jawaban Sayyid Husein ….hadirin serentak melafadzkan :
Masya Alloh …Lahawla wala kuwata illa billah ..
Betapa tidak , seorang pakar komputer sekalipun perlu beberapa waktu untuk menemukan ayat tsb ..paling tidak beberapa menit …tapi Sayyid Husein dapat langsung menjawabnya .
Jama’ah yg tadi seakan tidak puas …Ia kembali bertanya :
” Apakah ada ayat lain yg menyebutkan angka selain 3, 4, 5, 6 ? “
Setelah beberapa detik …Sayyid Husein menjawab :
” Dengan 5000 malaikat yg memakai tanda , itu surah Ali Imron ayat 125 “
” Adakah angka yg lebih dari itu ? seperti 100.000 bahkan diatasnya ? “
” Dan kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih , itu surah As Shoffat : 147 “
Masya Alloh …..teriak jamaah berbarengan .
Di sela-sela dialog tsb …Sayyid Thoba Thoba’I bercerita bagaimana Al Qur’an sangat mewarnai tingkah polah putranya tsb . Seseorang pernah bercerita kepada kami bahwa dirinya memohon doa darinya & dijawabnya dgn membaca ayat :
Saufa Astagfiru Lakum Robbi …
kemudian orang itu menyinggung masalah taufiq dan dijawabnya :
Wa ma taufiqi illa billah …alaihi tawakaltu wa ilaihi unibu …
Kemudian beberapa minggu lalu ..Al Haj Ali …seorang hafidz …
datang bertamu ke rumah kami untuk bertemu & menguji kemampuannya .
Diakhir pertemuan itu ..beliau mengajaknya untuk menghadiri sebuah acara , beliau bertanya :
” Apakah kamu mau menghadirinya ? ” ia menjawab :
” Kalau ayahku mengizinkan …aku akan datang ….”
Ulama itu kembali berkata : ” Aku akan membelikan kamu baju bagus supaya kamu kenakan, apakah kamu senang dengannya ? “
Anak saya menjawab :
” Walibasut Taqwa Dzalika Khair ( Pakaian Taqwa adalah yg Terbaik ) …
mendengar ayahnya menceritakan hal ini …Sayyid Husein tersipu malu .
Sayyid Thoba Thoba’i kemudian menceritakan pula bagaimana ia mendidik Sayyid Husein .
Dengan merendah ia berkata : ” Sebenarnya saya sebagai seorang ayah tidak pantas berpesan sebagaimana yg anda inginkan . Tetapi disini saya atas nama seorang pengajar Al Quran akan berpesan kepada para bapak & ibu …bagaimana saya mengajarkan Al Quran kepadanya .
Yaitu pada awalnya para bapak ibu sendiri ….harus memiliki perhatian khusus terhadap Al Quran .
Di rumah harus sering membaca Al Quran …kalau tidak …jangan harap anak2 menjadi seorang penghafal Al Qur’an ..menjadi Qori yang mampu memahami makna Al Qur’an .
Saya di rumah membiasakan berbicara menggunakan bahasa Al Qur’an dgn Husein , demikian juga ibunya ( yg setiap hari harus membaca Al Qur’an ) ….
apalagi sbg hafidz …setiap hari kami harus membaca 2 Juz kurang lebih .
Selaras dgn keahliannya di dunia, dia berada dalam lingkungan rumah yg Qur’ani… berdialogpun dgn Al Qur’an & pada akhirnya dia akan mengikuti lingkungannya …..
maka pelajarilah Al Qur’an .
Di bagian akhir dialog , jama’ah meminta Sayyid Husein untuk memberikan sedikit nasihat .
Sambil tersenyum dia berkata : ” Dan perintahkanlah kepada keluargamu ( untuk ) mendirikan Sholat ” Surah Thoha : 132 …Subhanalloh ….!
Demikian tayangan sekitar 20 mnt VCD berjudul ” The Amazing Child ” produksi thn 2007 .
Siapapun yg menyaksikan ini, tentu hatinya akan tergugah & menjadikannya sebagai tauladan dalam kehidupan sehari2.